Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menerima suntikan sel dentitrik di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (23/4/2021). Ini merupakan tindak lanjut setelah sebelumnya dr. Terawan Agus Putranto mengambil sel dentitrik Siti untuk dikenalkan dengan virus Covid 19, saat uji klinis fase II vaksin Nusantara beberapa saat lalu. "Saya sebagai relawan penelitian vaksin imunoterapi (vaksin Nusantara) dari dr. Terawan hari ini saya disuntik sel dendritik saya sendiri, yang diambil dari darah saya sendiri delapan (8) hari yang lalu sebanyak 40 CC," ujar Siti Fadilah dalam keterangannya, Jumat (23/4/2021).
Siti menjelaskan, sel dentitrik yang disuntikkan ke dalam dirinya telah melalui proses inkubasi bersama kit Covid 19 dan zat lainnya. Setelah dipastikan bisa melawan virus Covid 19, sel dentitrik tersebut disuntikkan kembali ke dalam tubuh 8 hari setelah sebelumnya diambil dari tubuh Siti. "Pada hari ke 8 dentitric cell saya sudah dianggap mengerti dan kuat melawan virus Covid 19, disuntikkan kembali. Jadi yang dimasukkan dalam tubuh saya itu murni denditric cell saya sendiri," ujar Siti.
Siti menjelaskan ada perbedaan antara metode imunoterapi yang digunakan dr. Terawan dengan vaksin konvensional. "Misalnya Astra Zeneca itu yang disuntikkan adalah the whole of antigen yang mengandung bagian dari Virus Covid 19 yang disuntikkan masuk ke dalam tubuh. Apalagi dengan Sinovac, seluruh virusnya dimasukkan ke dalam tubuh, walaupun sudah dilemahkan," papar Siti. Sekarang yang perlu dilakukan hanyalah menunggu, apakah sel dentitrik yang disuntikkan ke dalam tubuh Siti ampun melawan Covid 19 atau tidak.
Selain itu Siti sekaligus mengungkapkan bahwa dia tidak merasakan sakit sama sekali saat menerima suntikan vaksin Nusantara. "Rasanya? Seperti suntikan biasa. Tidak ada yang saya rasakan sama sekali. Sekarang saya nunggu diambil darah saya lagi untuk menghitung antibodi beberapa hari lagi," titit Siti. Beberapa hari ke depan Siti akan kembali lagi ke RSPAD Gatot Subroto untuk melakukan pemeriksaan di laboratorium.
"Saya sudah diberi jadwal untuk kembali ke RSPAD lagi untuk melanjutkan pemeriksaan lab dalam rangka penelitian vaksin Nusantara," katanya. "Kalau penelitian ini berhasil, nanti nya diharapkan bukan hanya untuk Covid 19 saja, tapi bisa digunakan untuk semua antigen dari mutasi Covid 19 yang saat ini tersebar diberbagai belahan dunia," katanya lagi.